EPISODE 5 Tiba tiba Larasati berdiri. Dia kebingungan, menggigiti kuku jarinya sambil celingak celinguk. “Gak, gak bisa begini!” Gumam Larasati tidak jelas. “Kenapa Ibu berbohong? Ibu bilang anakku tidak akan hidup susah, tinggal dirumah besar, punya mobil mewah dan tidak akan pernah kesusahan uang. Tapi ini?” Teriak Larasati pada Ibu, terkejut dengan tingkah laku Larasati, Bang Romi berdiri dan menarik Larasati keluar rumah. “Abang juga berbohong! Abang bilang akan membuatku bahagia, tapi apa? Belum menikah saja sudah terlihat kita bakalan susah!!” Teriak Larasati begitu Bang Romi menghentikan langkahnya dan berusaha menenangkan Larasati. Tidak mau mendengar lagi apapun yang mereka berdua itu ucapkan, Aku segera masuk ke kamar, mengambil koper besar milikku, dan memasukkan semua pakaian Bang Romi, bahkan beberapa tas dan sepatu yang pernah Ia belikan untukku. Sambil berurai air mata, aku merapikan barang Bang Romi dengan hati yang sesak, tiba tiba saja Sinta masuk dan membantuku m
EPISODE 4 “Baik, kalau begitu silahkan Bang Romi meninggalkan rumahku.” Ucapku tegas. Ibu Mertua melotot dan menatap Bang Romi tidak percaya. “Apa maksudmu? Ini kan rumah Romi, anakku.” Ucap Bapak Mertuaku tidak percaya. “Baik, jika memang Bang Romi tidak ingin meninggalkan rumah ini, Bang Romi bisa membayarnya padaku.” Jawabku berusaha tenang. “Nak, jangan diam saja. Ituloh mantan istrimu mau merebut semua hartamu.” Ibu Mertuaku mulai panik. “Iya sayang, perjuangkan hak kamu, dan juga anak kita.” Larasati membelai tangan Bang Romi yang menundukkan wajahnya sejak tadi. “Sepertinya Ibu dan Bapak tidak tahu kalau rumah ini milikku sejak awal. Aku membeli rumah ini sebelum menikah dengan Bang Romi. Ini sertifikatnya. Semuanya atas namaku. Dan tanggal pembelian juga 5 tahun lalu. 2 tahun sebelum kami menikah.” Jelasku pada Kedua Mertuaku dan Larasati. Melihat wajah mereka yang kelimpungan, aku merasa sedikit senang. “Yasudah, berarti mobil itu milik anakku kan? Mobil itu baru dibeli